Entah dari mana harus kumulai tulisan ini. Rasanya tak akan mampu sehebat apapun untaian kata yang kurangkai untuk mewakili rasa ini.
Ada hal yang paling kukagumi dari dirimu. Kesederhanaan dan keteguhanmu dalam menjalankan hukum-hukum-NYA. Sungguh, disaat banyak perempuan-perempuan di luar sana mulai rapuh dalam mempertahankan keyakinannya, kau tetap mampu untuk bertahan. Kemampuanmu untuk menjaga dan memelihara kehormatanmu. Memelihara kulitmu dari sentuhan yang haram bagimu. Menjaga helaian rambutmu dari mata yang tak ada hak untuknya. Memelihara tuturmu dari hal yang menjerumuskan ke lembah kehinaan.
Kesetiaanmu telah mengikat hatiku dengan ikatan yang sangat kuat. Sehinggah tak ada celah untuk berpaling. Kesetiaanmu untuk mendengarkan setiap keluh kesahku. Disaat banyak laki-laki mengeluh tentang kekasihnya.
Kau adalah sahabat disaat aku butuh kawan. Kau adalah guru disaat aku butuh saran. Kau adalah semangat disaat aku putus harapan. Kau adalah pelipur disaat aku kesepian. Kau adalah cahaya disaat aku kegelapan. Kau adalah kelembutan disaat aku butuh belaian.
Selamat ulang tahun kekasihku. Tetaplah setia untukku dan untuk anak-anakku.
(Kandangan, 25 Pebruari 2010)