Jumat, 26 April 2013

Ustazd Jefri Al Bukhori dalam Kenangan

Tak sanggup untuk diungkapkan dengan kata. Hanya foto yang dapat berbicara betapa engkau dicintai oleh banyak orang. Kepergianmu yang mendadak, menyisakan kehilangan yang mendalam. Selamat jalan, semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Karunianya kepadamu. Aamiin.









Sabtu, 20 April 2013

Berhati-hatilah Ketika Belanja Online


Karena tertarik dengan iklan hp & tablet yang menandai teman di
facebook dengan harga yang cukup menggiurkan, saya coba mengirim
format sms untuk pemesanan.
Akhirnya terjadilah obrolan sms berikut: (teks sesuai aslinya kecuali identitas)
Penjual : "Pembayaran ke rek. 021174xxxxx a/n. fxxx prxxxxx.
BANK muamalat.insyaallah niat karna allah swt.setelah
pembayaran.informasikan agar barang kami kirim.syukron"
Saya : "wah nggak yakin Bos! Gimana kalo rekening
bersama?"
Penjual : "Maaf kalau kurang yakin di batalkan saja terima
kasi"
Saya : "ok, kalo melihat nama akun fb nya sepertinya orang
Alabio. Ada perwakilan nggak d Alabio? Jd saya bisa setor
tunai. Saya tinggal dekat kok dg Alabio.
Penjual : "Ke bogor aja di toko kami"
Saya : "waduh malalar ka ongkos Bos ae. hehehe. . ."
Penjual : "Makanya kami onlinekan"
Saya : "iya kalau saja ada jaminan kpastian bg konsumen d
tengah ketidakpastian trx online skarang ini, sya yakin toko
bos akan booming dengan hrga yang begitu menggiurkan."
Penjual : "Datang ke toko aja jgn ngerjain"
Saya : "mohon maaf kalo ini dianggap ngerjain. jujur saya
tertarik dg barang & hrg yg dtwarkan. tp itu td, kalo pake
rek. bersama ky d kaskus kan lebih melegakan.
Penjual : "Amanahx kami onlineka kalau mau silakan ke toko lebi
aman atau pembayaran 50%"
Saya : "OK, kalo gitu makasih dulu layanannya. moga laris dan
berkah jualannya."
(Kurang lebih 20 menit kemudian saya sms lagi.)
Saya : "bisa minta alamat dan nama tokonya d bogor Bos.
siapa tahu kenalan saya d sana bisa mmbantu mmbelikan
lngsung k toko"
Penjual : "Mending crilah tempat yang lain demi allah swt jgn
ganggu kami lg"
Saya : "Mohon maaf sekali kalau Anda menganggap saya
mengganggu. Tidak ada sedikitpun niatan saya utk
mengganggu. Sekali lagi afwan"
Penjual : "Afwan.kalau antum mau silakan biar kami kirim hari
ini. pembayaran 50%"
(Karena saya nggak mmbalas sms lg sbb masih merasa ragu,
datang lagi sms berikutnya)
Penjual : "Bagaimana?"
Saya : Insya Allah minta waktu untuk berfikir dulu. bisa minta
alamat & nama tokonya d bogor?
Pejual : "Jalan poros parung bogor no xx depok nama toko bxxxx
coxxxxxx"
(Akhirnya obrolan berakhir. Barang yg saya incar adalah 'Samsung
Galaxy S III 8GB. Kalo hrg normal sekitar Rp 3,3 jt. Di toko itu
ditawarkan cuma Rp 1,5 jt)
Ada hal yang membuat saya ragu:
1. Keengganan penjual menggunakan rekening bersama.
2. Penjual sepertinya beranggapan bahwa saya menyangkanya penipu dan saya dianggap ngerjain dia. Padahal wajarkan sebagai konsumen kita lebih berhati-hati.
3. Harga barang yang ditawarkan jauh di bawah harga normal.
 Update:
Baru dapat info dari teman facebook, ternyata Akun facebook tersebut adalah akun temannya yang telah di hack orang lain. Pantas saja ketika saya tanya Alabio kok nggak ada sedikitpun menyinggung tentang Alabio. Sedangkan Toko yang disebutkan memang ada keberadaannya, tapi milik orang lain.
Jadi BERHATI-HATILAH KALAU INGIN BELANJA ONLINE!!

Jumat, 19 April 2013

Ujian Nasional (Pupuk Kau Beri, Racun pun Kau Taburi)

Dengan susah payah Kau rangkai bongkah demi bongkah pilar-pilar sikap. Tonggak-tonggak idealisme coba kau pancangkan di hati kami. Tiap saat kau curahkan petuah kebenaran, nasihat kejujuran dan senandung kemandirian. Agar kami menjadi jiwa yang paripurna. Sebagai bekal jika suatu saat kami menjadi kendali negeri ini.
Tapi apa daya kami, ketika di penghujung pencarian ini Kau taburi kami dengan racun. Kau robohkan tiang-tiang kejujuran kami. Kau hanguskan cahaya kebenaran kami. Kau korbankan kami demi reputasi.
Meski segelintir dari kami mencoba untuk bertahan. Dengan sisa-sisa keyakinan yang tercecer. Tapi, apakah kami kuat? Ketika sebagian dari kami yang menghirup racunmu dapat tertawa lebar? Karena merekalah yang memenangkan pertadingan ini.Yang bangga dengan deretan angka besar tapi kosong makna.
Sementara kami yang mencoba menggigit kuat prinsip nurani harus tercecer dan terpental penuh darah. Merangkak dan merayap untuk mencapai garis akhir.
Racunmu mematahkan semangat kami. Mengikis keyakinan kami, bahwa "Kerja keras adalah jembatan keberhasilan." Kau pertontonkan kepada kami bahwa keberhasilan diperoleh dengan 'Kerja kertas'
Sekarang apa yang akan kau harapkan dari kami untuk negeri ini. Sebuah generasi instan, akan kau beri beban untuk memimpin negeri sebesar ini?

Selasa, 09 April 2013

Kisah Dua Orang Pencari Batu

 
Di suatu desa hiduplah dua orang sahabat. Sebut saja A dan B. Selepas SD keduanya berpisah. Si A tetap tinggal di desanya sedangkan B pergi merantau mengadu peruntungan di kota. Tiga puluh tahun kemudian mereka bertemu kembali dan saling bercakap.
B : "Apa pekerjaan kamu sekarang?"
A : " Yaah, sama dengan pekerjaan orang-orang di desa kita yakni menjadi Pencari Batu"
B : "Tapi penghasilanmu cukup kan untuk menghidupi keluarga?"
A : " Alhamdulillah dicukup-cukupkanlah. Kadang dapat Rp 100.000,- sehari kadang kurang. Kalo nggak kerja ya nggak dapat"
B : " Ngambil batunya di kali yang ada di desa kita ya?"
A : " Iya, tapi sekarang semakin susah cari batunya. Selain panas terik, terkadang kami harus menyelam ke dasar sungai untuk mengambil batu. Kalo pas hari hujan, wuih dinginnya bukan kepalang. Tapi harus gimana lagi, namanya juga pekerjaan. Eh, kalo kamu sekarang kerja apa?"
B : " Sama juga dengan Kamu, sebagai PENCARI BATU"
A : "Ah becanda Kamu. Masa pencari batu pakai mobil mewah, kulit kamu bersih, pakaian kamu mahal, nggak percaya aku"
B : "Betul kok. Aku sekarang kerja sebagai pencari batu. Tapi kerjaku di dalam ruangan yang berAC dan harus menggunakan pakaian yang bersih.
A : "Makin aneh aja. Mana ada pencari batu kerjanya di ruang berAC dan harus menggunakan pakaian yang bersih lagi. Memangnya berapa penghasilanmu?"
B : "Alhamdulillah, lumayanlah. Dengan bekerja kurang lebih satu jam atau dalam satu kali mendapatkan batu aku bisa memperoleh  penghasilan Rp 5.000.000,- sampai Rp 10.000.000,-
A : "Ah makin ngaco aja kamu. Serius nih, memangnya kamu kerja di mana?"
B : " Aku kerja di Rumah Sakit, sebagai dokter Spesialis Bedah untuk mengeluarkan batu ginjal atau batu kantong kemih."
A : "Oooooh, pantas.. #@%$*>

Pesan dari kisah di atas adalah, 'Bekerjalah dengan mengoptimalkan semua potensi yang kita miliki. Kalau ingin mendapatkan hasil yang maksimal maka bekerjalah dengan KERAS!, bekerjalah dengan CERDAS!, bekerjalah dengan TUNTAS!, dan bekerjalah dengan IKHLAS!'