Selasa, 30 Maret 2010

WASPADAI 11 PENYAKIT BERBAHAYA PADA GURU!

Jika Anda seorang guru, maka berhati-hatilah terhadap 11 penyakit berbahaya yang sering menyerang GURU ini.

1. TIPES: Tidak Punya Selera
Guru yang terserang penyakit ini ini biasanya tidak punya semangat dalam mengajar. Mengajar hanyalah sekedar menunaikan kewajiban.

2. MUAL:

Mutu Amat Lemah
Meski memiliki gelar S.Pd, tapi gelar yang dimiliki cuma numpang nempel di belakang nama doang. Jangan-jangan gelar S.Pd yang dimiliki Cuma singkatan dari Sarjana Penuh dikte. Atau yang lebih parah lagi S.Pd= Sarjana Penuh derita. Amit-amit deh..

3. KUDIS: Kurang Disiplin
Jenis penyakit ini dapat menular pada guru lain. Apalagi kalau penyakit ini diderita oleh kepala sekolah. Tanda-tanda guru yang terjangkit penyakit ini adalah sering datang terlambat dan pulang paling cepat dari guru-guru yang lain.

4. ASMA: Asal Masuk Kelas
‘Yang penting hadir, ngajar, dan dapat gaji. Tak peduli siswa berhasil atau tidak, itu bukan urusan saya’ Itulah slogan yang dianut penderita penyakit ini.

5. KUSTA: Kurang Strategi
Bagi guru yang mengidap penyakit ini, mengajar hanyalah satu rutinitas mentransfer pengetahuan kepada siswa dengan metode ceramah melulu atau menggunakan pendekatan CBSA (Catat Buku Sampai Akhir)

6. TBC: Tidak Bisa Computer
Hari gini nggak bisa komputer? Apa kata dunia? Mungkin itu ungkapan yang tepat untuk guru yang menderita penyakit ini. Di saat para siswa sudah jauh merambah dunia maya dengan akses informasi tanpa batas. Jadi jangan kaget kalo ada siswa yang lebih dulu memperoleh informasi dibandingkan gurunya.

7. KURAB: Kurang Akrab
Bawaan guru yang terjangkit penyakit ini biasanya sangat pelit terhadap 3S: salam, senyum, sapa. Tetapi paling doyan 3M: marah, manyun, mlengos. Bahkan hubungan dengan kepala sekolah dan guru lain pun tidak harmonis.

8. ASAM URAT: Asal sampaikan materi urutan kurang akurat
Penyakit ASAM URAT ini merupakan tahap kronis dari penyakit ASMA, (nggak nyambung ya.. hehe). Karena prinsip ‘ASAL MASUK’ sudah sangat parah, maka materi yang disampaikan pun urutannya tidak lagi berdasarkan susunan yang runtut. Parahnya materi yang seharusnya menjadi materi prasyarat disajikan belakangan.

9. LESU: Lemah Sumber
Nah, untuk guru yang terserang penyakit ini kayaknya perlu asupan ‘OBAT KUAT’ Konsumsi yang dianjurkan antara lain buku, media massa, internet, pelatihan sampai seminar.

10. DIARE: Dikelas Anak-anak Remehkan
Indikasi guru yang terserang penyakit ini biasanya kurang mampu mengelola kelas dengan baik. Bisa juga hal ini disebabkan guru tidak menguasai materi dengan baik.

11. GINJAL: gajinya nihil, jarang aktif dan lambat
Bagi guru yang menderita penyakit ini, tidak ada perbedaan antara tanggal muda dan tanggal tua. Gaji yang diterima tiap bulan habis untuk membayar kredit A, cicilan B dan tagihan C. Akibatnya ‘OMEGA’(oesaha menambah gaji) merupakan alternatif pilihan. Jangan heran guru seperti ini lebih sering terlihat di pasar, pangkalan ojek, maupun di terminal.

Bagaimana dengan ANDA?... apakah Anda mengidap salah satu atau beberapa penyakit di atas?? Kalau ya, segera berubah ke arah yang lebih baik.

Salam Sukses!
(Sumber: www.smsberantai.com)

Sabtu, 27 Maret 2010

Rinduku Padamu

Rinduku padamu bagai kelepak elang di smudera luas. Yang menggelepar diterpa ombak.. dihempas angin..
Bila setiap senja tiba..., yg kujelang hanya sepi.
Kasih.. haruskah rindu ini kuadukan pada sepi? .. pada burung-burung yang terbang? atau pada mentari senja yang pudar sinarnya?
Semakin dalam kerinduan ini semakin membuat bayangmu nyata hadir di pelupuk mata. Bisakah aku menepis bila rindu terus berlabuh di sini.
Hijaunya dedaunan, wanginya harum bunga seperti rinduku padamu.
Rinduku padamu bagai elang yang gelisah...
( Mantuyan-Halong, Agustus 1997)

Tips Menghadapi UN/UASBN

Sebagai seorang guru tentunya anda pasti menginginkan anak didik anda berhasil dalam menghadapi UU/UASBN. Berbagai upaya dilakukan dari yang wajar sampai hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan agar siswa LULUS!
Disini saya mencoba berbagi tips

yang dapat anda lakukan untuk mempersiapkan siswa anda dalam menghadapi UN/UASBN.
1. Tingkatkan kualitas dan kuantitas bimbingan
Peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pembelajaran, sedangkan peningkatan kuantitas biasanya dilakukan dengan melakukan kegiatan les yang sebaiknya dilakukan sedini mungkin.(lebih cepat lebih baik...)
2. Tingkatkan motivasi siswa
Memotivasi siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan motivasi spritual. Ajak siswa untuk melakukan doa bersama, melaksanakan shalat hajat bagi siswa muslim dan lain-lain. Motivasi dapat pula dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada siswa apabila siswa mampu mencapai target yang ditetapkan. Misalnya dengan mengajak siswa keliling dunia.. he..he..he..
3. Fokus pada kisi-kisi soal
Dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa, tetaplah fokus pada kisi-kisi kompetensi UN/UASBN yang ada. Pastikan semua siswa menguasai materi-materi mudah dalam setiap mata pelajaran.
Semoga bermanfaat!
Salam