Banyak orang yang pandai berbicara. Bahkan terkadang sulit berhenti kalau sudah berbicara. Tapi ketika disuruh menulis? Otak kita sepertinya blank, gelap, tak tahu dari mana harus mulai menulis. Pantas saja keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling akhir diberikan di antara keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan berbahasa yang diajarkan di kelas awal sekolah dasar dimulai dari mendengarkan, berbicara, membaca, dan yang terakhir keterampilan menulis
Sebenarnya keterampilan menulis sama seperti keterampilan-keterampilan lain. Semakin diasah maka keterampilan menulis kita akan semakin baik. Di bawah ini ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mulai menulis.
1. Menulis lewat buku harian
Kita bisa mulai menulis dari yang kita alami sehari-hari. Alat bantunya adalah buku harian. Di buku harian kita bisa menuliskan apa saja. Kita bisa menulis di buku harian ketika kita akan tidur dengan meluangkan waktu beberapa menit.
2. Menulis menggunakan hape
Ada orang yang kehilangan mood menulis apabila ide yang muncul untuk menulis tidak dituliskan langsung. Hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan media hape. Ketika ide kita muncul, kita bisa langsung menuliskannya di hape. Kalau kita memiliki hape yang tergolong smartphone, biasanya fasilitas untuk menulis sudah tersedia seperti aplikasi quick office. Bagaimana kalau hape kita tidak tersedia fasilitas editor dukomen? Solusi yang bisa kita lakukan adalah dengan menuliskan pokok-pokok pikiran ide tulisan kita di pegolah pesan atau catatan. Setelah kita mendapatkan media untuk menulis, baru kita tuangkan ide menulis kita tadi. Gampang kan?
3. Menulis di blog
Nah, bagi kawan-kawan yang suka online, media ini tentunya sudah tak asing lagi. Seperti tulisan ini, begitu ide untuk menulis muncul, langsung aja aku online dan nulis deh...
Oke.. itu aja dulu ide yang bisa aku tuangkan di tulisan ini. Kalo ada masukannya tolong kasih koment ya..
Salam sukses untuk semua, dan mulailah menulis.
Sabtu, 16 Oktober 2010
Senin, 04 Oktober 2010
MENGAPA IBU MELARANGKU BERJILBAB?
Anak : Bunda.. aku rasanya sudah cukup mantap untuk berjilbab.
Ibu : Duh, jangan….
Anak : Bukankah jilbab itu kewajiban, Bunda?
Ibu : Benar anakku, tapi…
Anak : Sebentar lagi usiaku 13 tahun.
Ibu : Aku tahu Nak..
Anak : Sebentar lagi aku akan balig…
Ibu : Hm.. ya..ya.. itu juga benar. Tapi…..
Anak : Apalagi bunda? Izinkan aku pakai jilbab ya Bu…
Ibu : TIDAK JOKOOOOO!!!!
( Dikutip dari buku: Cewek Boleh Nggak Berjilbab Karya Teguh Iman Perdana)
Ibu : Duh, jangan….
Anak : Bukankah jilbab itu kewajiban, Bunda?
Ibu : Benar anakku, tapi…
Anak : Sebentar lagi usiaku 13 tahun.
Ibu : Aku tahu Nak..
Anak : Sebentar lagi aku akan balig…
Ibu : Hm.. ya..ya.. itu juga benar. Tapi…..
Anak : Apalagi bunda? Izinkan aku pakai jilbab ya Bu…
Ibu : TIDAK JOKOOOOO!!!!
( Dikutip dari buku: Cewek Boleh Nggak Berjilbab Karya Teguh Iman Perdana)
Langganan:
Postingan (Atom)