sumber foto: dikdas.kemdikbud.go.id |
Alhamdulillah,
selesai juga perjuangan selama 10 hari dalam menjalani PLPG (Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru) Rayon 17 Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2012.
Awalnya sempat khawatir juga sih, apalagi di awal-awal angkatan terdengar kabar
duka yang menimpa rekan guru yang mengikuti diklat ini sampai akhirnya
meninggal dunia. Meskipun pemicunya bukan semata-mata kegiatan PLPG tapi tetap
membuat dag dig dug jantung kawan-kawan guru yang lain.
Apakah sistem
pelatihan yang diterapkan di PLPG sangat berat? Jawabannya bisa ‘Ya’ bisa pula ‘Tidak’.
PLPG tahun ini bisa dianggap berat karena harus melalui beberapa tahap seleksi.
Diawali dari seleksi administrasi berupa persyaratan umur, masa kerja, kualifikasi
akademik, serta beban kerja mengajar. Setelah itu harus menghadapi seleksi
berikutnya dengan mengikuti Uji Kompetensi Awal ( UKA ) yang akhirnya mengeleminasi
hampir 50 ribu guru di seluruh Indonesia. Baru akhirnya bisa mengikuti PLPG.
Perjuangan akan
semakin berat kalau guru yang lolos ke PLPG tidak memiliki persiapan yang
memadai dalam menghadapi pelatihan ini. Dua dari empat kompetensi guru
mendominasi pelatihan ini. Yakni kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional. Bagi guru yang memang memiliki kompetensi profesional yang handal,
maka PLPG ini malah menjadi penambah wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan
profesionalismenya.
Memang demikian
adanya, kalau kita ingin meningkatkan kualitas penghargaan orang lain terhadap
kita baik berupa materi maupun hal lainnya maka pantaskanlah diri kita untuk mendapatkannya
dengan cara meningkatkan kualitas diri dan profesionalisme.