Senin, 02 Mei 2016

Bahagia Ada dalam Dirimu

Guru 1 : Kamu sih enak, ngajar di kota. Siswanya dari kalangan berada. Setiap ada program sekolah selalu mendapat dukungan orang tua siswa. Kebanyakan siswanya sudah ikut les jadi meringankan kerja guru. Kalau di tempatku bertugas, sudah tempatnya jauh, medannya berat, dukungan orang tua siswa pun seadanya. Dana BOS pun sedikit karena siswanya sedikit. Segala kegiatan terbatas karena terbatasnya dana. Ah, pokoknya semua serba susah...
Guru 2: Alhamdulillah, memang benar kawan. Apa yang engkau pikirkan tentang diriku seperti itu adanya. Dan semoga aku tetap mampu menikmati setiap kelebihan yang ada dimanapun aku bertugas. Dulu aku juga pernah bertugas di desa yang cukup terpencil. Alhamdulillah di sana suasananya masih asri sekali. Semangat kekeluargaannya luar biasa kental. Jarak beberapa kilometer yang harus ditempuh dengan jalan kaki ternyata memberi kesempatan kepadaku untuk bertegur sapa lebih akrab dengan warga ketika berpapasan atau jalan bersama. Aku sering di antari buah kalau musim buah, diantari beras gunung kalau musim panen. Urusan prestasi siswa ternyata tak kalah dengan siswa di kota. Asal kita mau sedikit berkorban dan tidak menilai jerih payah kita melulu dengan uang. Dengan jumlah siswanya yang sedikit malah lebih mudah untuk memberi layanan yang maksimal kepada mereka.
Jadi dimanapun kita bertugas, yang membuat kita bahagia bukanlah lingkungan tugas kita. Tapi bagaimana sikap positif kita dalam melihat setiap keberuntungan yang kita rasakan. Jangan fokus pada kekurangan dan keluhan, maka tak akan ada yang bisa membuatmu bahagia.
(Guru 1 terdiam)

1 komentar: