Berikut adalah kiat-kiat yang dapat dilakukan guru dalam
mempersiapkan siswa kelas 6 untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) Matematika
Sekolah Dasar.
1.
Mantapkan materi
prasyarat pokok.
Seyogianya pada saat siswa sudah berada di
kelas 6, materi prasyarat pokok yang harus dikuasai siswa yakni perkalian dan
pembagian sudah tidak menjadi masalah. Oleh karena itu peran guru kelas yang
lebih rendah sangat menentukan penguasaan siswa terhadap materi prasyarat ini. Tapi pada kenyataannya masih banyak siswa
kelas 6 yang tidak menguasai perkalian dan pembagian, khususnya perkalian 1
sampai perkalian 10 dan pembagian bilangan 1 sampai 100.
Kalau memang keadaan seperti itu yang
dihadapi, maka guru kelas 6 harus melakukan upaya yang sungguh-sungguh agar siswanya
menguasai kedua materi tersebut. Sebab bagaimanapun bagusnya penguasaan siswa
terhadap materi lain, kalau materi perkalian dan pembagian tidak dikuasainya
dengan baik maka siswa akan tetap mengalami kesulitan dalam melakukan
perhitungan. Karena hampir semua materi soal UN memerlukan penguasaan kedua
materi prasyarat tersebut.
2.
Latih siswa
menggunakan teknik-teknik cepat dalam operasi hitung.
Teknik cepat dalam operasi hitung sangat
membantu siswa dalam mengefisienkan waktu dan pikiran yang digunakan dalam
menyelesaikan soal Ujian Nasional. Sehingga tidak ada siswa yang tidak sempat
menyelesaikan soal disebabkan kekurangan waktu.
Dalam beberapa materi, ada teknik-teknik
yang dapat digunakan untuk untuk mempercepat perhitungan. Misalnya cara cepat
perkalian, cara cepat pembagian yang hanya menggunakan satu baris, cara cepat
menentukan akar pangkat dua dan akar pangkat tiga, cara cepat menentukan KPK
dan FPB, dan lain-lain.
3.
Lakukan kegiatan les
yang terprogram dan terarah
Salah satu kegiatan yang juga cukup
berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menghadapi UN adalah kegiatan les
atau tambahan belajar di luar jam pelajaran sekolah.
Akan tetapi kegiatan les yang dilakukan
hendaknya diprogramkan dengan baik sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat
terwujud sesuai harapan.
Dalam penyusunan jadwal les hendaknya
mencantumkan bidang studi serta materi yang akan disampaikan dalam les. Sehingga
setiap guru yang akan memberikan les mengetahui bahan yang akan disampaikan.
Hal ini untuk mencegah tumpang tindih bahan yang diajarkan dan untuk menghindari tertinggalnya bahan ajar
yang ingin disampaikan.
4.
Fokus pada materi
yang tingkat kesukarannya mudah dan sedang
Identifikasilah materi-materi yang dianggap
mudah dan sedang bagi siswa. Setelah itu fokuskan setiap pemberian materi pada
soal-soal yang dianggap mudah tersebut untuk lebih memantapkan pemahaman siswa.
Kalau penyampaian materi lebih fokus pada soal yang mudah dan sedang, maka
kemungkinan siswa cepat menyerap materi
akan lebih banyak. Ketimbang kita fokus pada soal yang sukar, maka hanya akan
dipahami oleh siswa yang pandai saja. Sementara soal yang mudah dan sedang
akhirnya tidak dikuasai oleh siswa disebabkan kita menghabiskan waktu dan
energi lebih banyak pada soal yang sulit.
Anggap saja soal mudah dan sedang ada 60%
dan benar-benar dikuasai oleh sebagian besar siswa atau mungkin seluruh siswa,
maka nilai rata-rata minimal yang akan diperoleh adalah 60.
5.
Lakukan perbaikan
dan pengayaan
Kalau mendapati ada anak yang kemampuannya
di bawah rata-rata siswa lain, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perbaikan. Misalnya siswa diminta bertahan beberapa saat untuk
mempelajari hal-hal yang masih belum dikuasainya. Sedangkan untuk siswa-siswa
pandai dapat diberikan materi pengayaan atau bisa juga kita manfaatkan untuk
mengajari kawannya.
6.
Manfaatkan kemajuan
teknologi informasi (TI)
Kemajuan perkembangan teknologi informasi
dapat dimanfaatkan dalam usaha mempersiapkan siswa menghadapi UN. Misalnya kita
memberi layanan belajar melalui telepon, sms, maupun internet. Dengan internet
misalnya, guru dan siswa dapat memanfaatkan fasilitas email, jejaring sosial seperti
facebook, twitter dan lain-lain untuk
melakukan komunikasi di luar jam tatap muka. Atau bisa juga media sms
dimanfaatkan guru untuk mengontrol dan mengingatkan siswa untuk belajar di
rumah atau untuk mengirimkan tugas apabila guru tidak sempat memberikan tugas
di sekolah.
7.
Beri motivasi
berkelanjutan
Untuk menambah gairah siswa dalam belajar,
guru dapat memberikan motivasi kepada siswa baik berupa pujian, penghargaan,
maupun hadiah berupa materi.
8.
Tolong beri saran, kritik, dan
tambahan pada tulisan ini dengan cara memberi komentar pada bagian komentar
di bawah.
Semoga bermanfaat.