Kamis, 27 Oktober 2011

Kiat Menghadapi UN Matematika SD

Berikut adalah kiat-kiat yang dapat dilakukan guru dalam mempersiapkan siswa kelas 6 untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) Matematika Sekolah Dasar.

1.       Mantapkan materi prasyarat pokok.
Seyogianya pada saat siswa sudah berada di kelas 6, materi prasyarat pokok yang harus dikuasai siswa yakni perkalian dan pembagian sudah tidak menjadi masalah. Oleh karena itu peran guru kelas yang lebih rendah sangat menentukan penguasaan siswa terhadap materi prasyarat ini.  Tapi pada kenyataannya masih banyak siswa kelas 6 yang tidak menguasai perkalian dan pembagian, khususnya perkalian 1 sampai perkalian 10 dan pembagian bilangan 1 sampai 100.
Kalau memang keadaan seperti itu yang dihadapi, maka guru kelas 6 harus melakukan upaya yang sungguh-sungguh agar siswanya menguasai kedua materi tersebut. Sebab bagaimanapun bagusnya penguasaan siswa terhadap materi lain, kalau materi perkalian dan pembagian tidak dikuasainya dengan baik maka siswa akan tetap mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan. Karena hampir semua materi soal UN memerlukan penguasaan kedua materi prasyarat tersebut.


2.       Latih siswa menggunakan teknik-teknik cepat dalam operasi hitung.
Teknik cepat dalam operasi hitung sangat membantu siswa dalam mengefisienkan waktu dan pikiran yang digunakan dalam menyelesaikan soal Ujian Nasional. Sehingga tidak ada siswa yang tidak sempat menyelesaikan soal disebabkan kekurangan waktu.
Dalam beberapa materi, ada teknik-teknik yang dapat digunakan untuk untuk mempercepat perhitungan. Misalnya cara cepat perkalian, cara cepat pembagian yang hanya menggunakan satu baris, cara cepat menentukan akar pangkat dua dan akar pangkat tiga, cara cepat menentukan KPK dan FPB, dan lain-lain.

3.       Lakukan kegiatan les yang terprogram dan terarah
Salah satu kegiatan yang juga cukup berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menghadapi UN adalah kegiatan les atau tambahan belajar di luar jam pelajaran sekolah.
Akan tetapi kegiatan les yang dilakukan hendaknya diprogramkan dengan baik sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat terwujud sesuai harapan.
Dalam penyusunan jadwal les hendaknya mencantumkan bidang studi serta materi yang akan disampaikan dalam les. Sehingga setiap guru yang akan memberikan les mengetahui bahan yang akan disampaikan. Hal ini untuk mencegah tumpang tindih bahan yang diajarkan dan  untuk menghindari tertinggalnya bahan ajar yang ingin disampaikan.

4.       Fokus pada materi yang tingkat kesukarannya mudah dan sedang
Identifikasilah materi-materi yang dianggap mudah dan sedang bagi siswa. Setelah itu fokuskan setiap pemberian materi pada soal-soal yang dianggap mudah tersebut untuk lebih memantapkan pemahaman siswa. Kalau penyampaian materi lebih fokus pada soal yang mudah dan sedang, maka kemungkinan siswa  cepat menyerap materi akan lebih banyak. Ketimbang kita fokus pada soal yang sukar, maka hanya akan dipahami oleh siswa yang pandai saja. Sementara soal yang mudah dan sedang akhirnya tidak dikuasai oleh siswa disebabkan kita menghabiskan waktu dan energi lebih banyak pada soal yang sulit.
Anggap saja soal mudah dan sedang ada 60% dan benar-benar dikuasai oleh sebagian besar siswa atau mungkin seluruh siswa, maka nilai rata-rata minimal yang akan diperoleh adalah 60.

5.       Lakukan perbaikan dan pengayaan
Kalau mendapati ada anak yang kemampuannya di bawah rata-rata siswa lain, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan. Misalnya siswa diminta bertahan beberapa saat untuk mempelajari hal-hal yang masih belum dikuasainya. Sedangkan untuk siswa-siswa pandai dapat diberikan materi pengayaan atau bisa juga kita manfaatkan untuk mengajari kawannya.

6.       Manfaatkan kemajuan teknologi informasi (TI)
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam usaha mempersiapkan siswa menghadapi UN. Misalnya kita memberi layanan belajar melalui telepon, sms, maupun internet. Dengan internet misalnya, guru dan siswa dapat memanfaatkan fasilitas email, jejaring sosial seperti  facebook, twitter dan lain-lain untuk melakukan komunikasi di luar jam tatap muka. Atau bisa juga media sms dimanfaatkan guru untuk mengontrol dan mengingatkan siswa untuk belajar di rumah atau untuk mengirimkan tugas apabila guru tidak sempat memberikan tugas di sekolah.

7.       Beri motivasi berkelanjutan
Untuk menambah gairah siswa dalam belajar, guru dapat memberikan motivasi kepada siswa baik berupa pujian, penghargaan, maupun hadiah berupa materi.

8.       Tolong beri saran, kritik, dan tambahan pada tulisan ini dengan cara memberi komentar pada bagian komentar di bawah.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar