Guru adalah kunci utama dalam proses pembelajaran. Apabila
siswa senang pada gurunya, maka biasanya mereka juga akan menyukai mata
pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Sebaliknya, ketika siswa sudah memasang
sinyal penolakan terhadap guru, maka apa pun mata pelajaran yang disampaikan
oleh Sang guru akan sulit diterima oleh siswa.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar kita menjadi
guru yang menyenangkan. Tips yang disampaikan ini bukanlah ilmu baru yang
memerlukan pemahaman yang rumit. Sama sekali bukan. Tips ini diambil dari
sifat-sifat dasar manusia itu sendiri. Akan tetapi sering terlupakan oleh kita.
1 1.
Tersenyumlah
Apakah Anda pernah menjadi murid? Kalau ya, apa yang Anda rasakan ketika berhadapan dengan guru yang pelit dengan senyuman? Atau sama sekali tidak pernah tersenyum? Kesan yang muncul mungkin menakutkan, seram, tidak ada komunikasi dua arah, membuat mental kita down. Atau yang paling parah kita memberi gelar killer, panyarikan, atau gelar-gelar lain yang tidak selayaknya kita sematkan pada guru-guru kita.
Saya yakin Anda pasti masih mengingat
dengan jelas guru-guru Anda yang paling murah senyum. Komunikasi yang baik akan
cepat terjalin antara siswa dan guru yang selalu menunjukkan wajah bersahabat,
yakni dengan tersenyum. Interaksi siswa-guru adalah interaksi timbal balik. Ada
hukum aksi-reaksi dalam interaksi tersebut. Kalau aksi yang kita sampaikan
positif, maka reaksi yang muncul dari siswa juga akan positif. Demikian
sebaliknya.
Senyuman adalah salah satu upaya untuk
mendapatkan simpati orang lain yang nyaris tanpa modal. Sebab senyuman hanya
memerlukan sedikit energi tetapi
menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Cobalah anda tersenyum kepada banyak
siswa, maka anda akan mendapatkan banyak senyuman dari siswa hanya dengan modal
satu senyuman. Kita mungkin tidak akan mampu mendapatkan simpati dan senyuman
dengan mengeluarkan biaya yang besar. Misalnya pada saat kita memberikan
sesuatu kepada orang lain tapi disertai dengan wajah yang tidak menyenangkan.
Jadi, apakah anda senang melihat senyuman
manis? Kalau ya, demikian juga dengan anak didik kita. Maka tersenyumlah untuk
mereka.
(Bersambung…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar