Senin, 02 Januari 2012

Layanan, Layanan, dan Layanan!


Bisakah anda merasakan bagaimana rasanya menginap di sebuah hotel yang airnya macet pas kita perlukan, air di dalam bak mandi terlihat endapan di dasarnya, bau apek ruangan bekas lama tidak terpakai, bau tidak sedap dari sprei dan sarung bantal yang lama tidak diganti, lemari pakaian yang mulai lapuk dan disarangi laba-laba, dinding kamar dan kamar mandi yang yang warnanya kusam karena berjamur, air yang menggenang di lantai kamar mandi akibat kemiringan yang salah ditambah layanan recepsionist dan room service yang tidak ramah. Akhirnya klop dengan sewa kamar yang 4 kali lebih mahal dari layanan yang saya terima sehari sebelumnya dengan layanan yang lebih baik di hotel lain. Saya sempat berpikir, "Ini hotel atau barak pengungsian sih?"
Tapi kenapa saya mau menginap di hotel seperti ini? Jawabannya adalah karena tidak ada pilihan lain. Setelah berkeliling menyambangi beberapa buah hotel yang ternyata semua kamarnya telah full terisi tamu (Maklum malam tahun baru). Akhirnya sampai pada hotel yang saya ceritakan di atas.
Sehari sebelumnya saya menginap di sebuah hotel di kota lain dengan sewa kamar hanya seperempat dari hotel tadi dengan layanan yang lebih baik.
Ada satu pelajaran menarik dari pengalaman yang saya peroleh, bahwa layanan yang buruk dapat menyebabkan pelanggan jera seumur-umur untuk menggunakan produk/jasa yang kita tawarkan. Apalagi ini terjadi pada produk atau jasa yang sifatnya berkelanjutan bukan sekali pakai. Bagaimana mungkin pengelola hotel tidak menyadari hal ini. Bahwa dengan kualitas layanan yang minim hanya akan membuat produk atau jasa yang diberikan lambat laun akan gulung tikar.
Jadi apapun  produk atau jasa yang akan anda jual, perhatikan kualitas layanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar