Berbeda dengan masyarakat di luar Hulu Sungai Selatan, sebagian besar menikmatinya dengan menggunakan sendok. Saya pun dulu juga demikian, ketika pertama kali makan, saya belum sanggup menggunakan tangan. Sebab rasanya gimanaa gitu. Seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti saya pun terbiasa menikmati dengan menggunakan tangan. Rasanya? Mmm.... silakan Anda coba sendiri. Aroma kuah yang kental benar-benar terasa menyatu dengan ketupat. Apalagi dipadukan dengan ikan gabus bakar dan sambal terasi aroma buah binjai.
Selasa, 16 Agustus 2016
Ketupat Kandangan
Berbeda dengan masyarakat di luar Hulu Sungai Selatan, sebagian besar menikmatinya dengan menggunakan sendok. Saya pun dulu juga demikian, ketika pertama kali makan, saya belum sanggup menggunakan tangan. Sebab rasanya gimanaa gitu. Seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti saya pun terbiasa menikmati dengan menggunakan tangan. Rasanya? Mmm.... silakan Anda coba sendiri. Aroma kuah yang kental benar-benar terasa menyatu dengan ketupat. Apalagi dipadukan dengan ikan gabus bakar dan sambal terasi aroma buah binjai.
Senin, 27 Juni 2016
JABAL RAHMAH
yang selalu terlisan dalam doa-doaku
penyempurna lukisan hidupku
Mendekatlah
Akan kuberi cinta dalam piala emas
Biar bayu berhenti dalam keterpanaan
Semerdu senandung kelana yang rindu kampung halaman
Wahai...
Peluruh kesah dan dahagaku
Di kaki simbol kesetiaan
Tadahkan harap kita
Kepada pemilik abadi kesetiaan yang abadi
Luruhkan air mata kita
Merataplah kepada Sang penerima ratapan
Agar genggaman setia kita tetap erat
Dalam naungan kasih sayang-Nya yang lembut.
Agar bulir kasih sayang tak kunjung kering
Agar permata cinta yang kita dapat selalu dalam ridha-Nya.
(Madinah Al-Munawwarah, 22 Ramadhan 1437H)
Rabu, 11 Mei 2016
Mengurangi Dampak Buruk Gadget bagi Anak
Dampak buruk yang dapat muncul adalah menurunnya sikap interaksi sosial secara langsung antar individu. Karena sebagian besar lebih memilih untuk berkomunikasi melalaui dunia maya dan media sosial. Hal ini dapat kita lihat di tempat-tempat umum. Meski terlihat bersama, namun masing-masing sibuk dengan hape di tangan masing-masing. Dampak lain yang tak kalah buruknya adalah terbentuknya sikap dan karakter buruk seperti brutal, kasar, kejam, pemarah dan wara buruk lainnya yang diakibatkan oleh pengaruh buruk kekerasan, pornografi, dan perilaku-perilaku buruk lainnya yang setiap saat masuk dan mengendap di pikiran anak.
Langkah berikut yang dapat kita lakukan dalam usaha mengurangi dampak buruk smartphone.
1. Berikan permainan yang menuntut aktivitas fisik dan pikiran anak.
Saat anak bermain dengan hape maka aktivitas yang terjadi mungkin hanya aktivitas berfikir. Ajaklah anak secara berkala untuk melakukan permainan yang menuntut aktivitas fisiknya seperti petak umpet, lompat tali, kelereng, atau permainan-permainan lainnya seperti pergi ke taman bermain. Pada dasarnya anak menyukai berbagai bentuk permainan asal saja dikemas dengan baik dan menarik.
2. Buat kegiatan yang dapat memacu kreatifitas
Kenali hobi/kegemaran anak. Hal ini akan membantu kita mengembangkan potensi yang dimilikinya. Misalnya anak diikutkan kursus atau latihan yang berkenaan dengan hobi yang dimilikinya seperti melukis, menyanyi, teater, bersepeda, memancing, berolahraga dan kegiatan lainnya.
3. Dampingi anak mengisi waktunya di rumah.
4. Buat jadwal.
Agar anak tidak keterusan untuk bermain smartphone/gadget, ada baiknya kita membuat aturan berupa jadwal waktu kapan dia diperbolehkan untuk menggunakan gadget. Tetapkan juga sanksi yang akan diterimanya kalau dia melanggar jadwal yang telah disepakati. Misalnya tidak memperbolehkannya untuk menggunakan hape dalam waktu tertentu. Sebagai orang tua tentunya kita harus konsisten dengan aturan yang telah dibuat dan disepakati dengan anak.
5. Keteladanan itu penting
Jangan bermimpi anak akan terlepas dari kecanduan menggunakan smartphone kalau kita sebagai orang tua tidak bisa memberikan keteladanan yang baik. Bagaimana tidak, sejak pulang dari kerja kita sendiri terkadang tak bisa lepas dari hape. Meskipun dengan dalih penting dan pekerjaan. Anak biasanya tidak memahami apa yang menjadi alasan kita. Yang ditirunya adalah apa yang dilihatnya. Apalagi kalau yang dilihatnya orang tua menggunakan hape hanya sekedar untuk berhaha-hihi di media sosial.
Senin, 02 Mei 2016
Bahagia Ada dalam Dirimu
Guru 1 : Kamu sih enak, ngajar di kota. Siswanya dari kalangan berada. Setiap ada program sekolah selalu mendapat dukungan orang tua siswa. Kebanyakan siswanya sudah ikut les jadi meringankan kerja guru. Kalau di tempatku bertugas, sudah tempatnya jauh, medannya berat, dukungan orang tua siswa pun seadanya. Dana BOS pun sedikit karena siswanya sedikit. Segala kegiatan terbatas karena terbatasnya dana. Ah, pokoknya semua serba susah...
Guru 2: Alhamdulillah, memang benar kawan. Apa yang engkau pikirkan tentang diriku seperti itu adanya. Dan semoga aku tetap mampu menikmati setiap kelebihan yang ada dimanapun aku bertugas. Dulu aku juga pernah bertugas di desa yang cukup terpencil. Alhamdulillah di sana suasananya masih asri sekali. Semangat kekeluargaannya luar biasa kental. Jarak beberapa kilometer yang harus ditempuh dengan jalan kaki ternyata memberi kesempatan kepadaku untuk bertegur sapa lebih akrab dengan warga ketika berpapasan atau jalan bersama. Aku sering di antari buah kalau musim buah, diantari beras gunung kalau musim panen. Urusan prestasi siswa ternyata tak kalah dengan siswa di kota. Asal kita mau sedikit berkorban dan tidak menilai jerih payah kita melulu dengan uang. Dengan jumlah siswanya yang sedikit malah lebih mudah untuk memberi layanan yang maksimal kepada mereka.
Jadi dimanapun kita bertugas, yang membuat kita bahagia bukanlah lingkungan tugas kita. Tapi bagaimana sikap positif kita dalam melihat setiap keberuntungan yang kita rasakan. Jangan fokus pada kekurangan dan keluhan, maka tak akan ada yang bisa membuatmu bahagia.
(Guru 1 terdiam)
Sabtu, 30 April 2016
Hasil Lengkap Lomba OSN SD Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan 2016
Minggu, 24 April 2016
Catatan Kecil di Ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional Sekolah Dasar Tingkat Provinsi
1. Persiapan
Segala sesuatu tentu memerlukan rencana dan persiapan yang baik. Tak terkecuali dengan persiapan pembinaan siswa yang dilakukan. Beberapa kabupaten yang berhasil meraih juara, ternyata memang memiliki persiapan yang memadai baik persiapan latihan dan pembinaan, maupun persiapan dana. Seperti peraih juara 1 lomba Pidato Bahasa Indonesia, ternyata persiapan sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Dengan berbekal gelar juara 1 tahun lalu dan ditambah pengalaman berlomba di ajang nasional, tentunya ini merupakan modal yang sangat cukup untuk kembali meraih gelar juara.
2. Pelajari Petunjuk dan Teknis Pelaksanaan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan adalah rujukan wajib bagi guru atau sekolah yang ingin mengikutsertakan siswanya dalam ajang lomba apapun. Mempelajari sedetail mungkin setiap poin yang ada dalam petunjuk teknis akan memperkecil resiko diskualifikasi yang disebabkan kegagalan memahami petunjuk teknis. Sebagai contoh pada lomba Pidato Bahasa Indonesia, sebagian peserta yang belum berhasil masuk babak final dikarenakan kurang fahamnya perbedaan antara cara pidato, tausiah dan deklamasi.
3. Siapkan Bibit Sedini Mungkin
Mempersiapkan bibit peserta sedini mungkin merupakan salah satu faktor keberhasilan. Peserta yang sudah dipersiapkan sejak kelas rendah tentunya memiliki persiapan dan pengalaman yang lebih panjang dibandingkan peserta dari kelas tinggi. Beberapa juara 1 pada lomba kali ini ternyata adalah peserta yang belum berhasil meraih juara 1 pada lomba tahun lalu. Tapi karena pada tahun lalu mereka masih duduk di kelas 4, maka mereka masih bisa ikut di tahun ini. Apalagi jika mereka masih duduk di kelas 2 atau 3, tentu harapan untuk menjadi juara semakin besar.
4. Dana Bukan Segalanya
Duit bukan segalanya, tapi tanpa duit segalanya akan sulit. Ungkapan ini tidak sepenuhnya benar. Jangan jadikan alasan dana sebagai penghalang keberhasilan. Meskipun pembinaan dan latihan tentu memerlukan biaya. Kalau alasannya keterbatasan dana, belajarlah untuk jeli melihat potensi siswa dan guru pada bidang-bidang yang tidak memerlukan dana besar. Hal ini tidak hanya berlaku pada bidang seni, tapi juga untuk bidang-bidang lain. Bagi sekolah yang daya dukung orang tuanya bagus, bisa memanfaatkan dukungan orang tua baik dalam hal pembinaan maupun keuangan. Jadi, dana bukan segalanya tanpa dedikasi yang tinggi dari guru/sekolah dan orang tua.
5. Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah memiliki andil yang cukup besar dalam keberhasilan duta daerah yang dikirim. Karena posisi yang strategis sebagai pengambil kebijakan dan penyokong dana untuk persiapan, seleksi di daerah, kegiatan pembinaan, pemberangkatan, sampai pada bonus bagi siswa yang mampu mengharumkan nama daerah. Dari hasil diskusi dengan beberapa pendamping siswa, ternyata pemerintah daerah beberapa kabupaten sangat intens dalam mendukung event-event yang sudah menjadi agenda Dinas Pendidikan Provinsi dan Kemendikbud seperti FLS2N, OSN, dan O2SN. Hasilnya pun bisa ditebak. Hampir disetiap cabang lomba mereka bisa meraih gelar juara.
Rabu, 23 Maret 2016
Seuntai Doa Untuk Bidadariku
Seuntai harap dan doa untuk kekasihku.
Teruslah mendewasa dan mendewasakan. Menjadi ibu yang membanggakan bagi anak-anak kita.
Makin sabar menghadapi sikapku yang kadang kekanak-kanakan.
Kuingin engkau menjadi satu dari dua bidadari surgaku. Yang tak pernah lelah membangunkan lelapku saat DIA memanggil. Yang tak jenuh mengingatkanku disaat aku mulai lalai.
Tetaplah menjadi penyejuk mata. Bukan hanya tentang polesan make up. Tapi tentang ketaatan untuk meraih ridha Allah.
Teriring doa, semoga di sisa perjalan usiamu dan usia kita semakin banyak kebaikan yang terhimpun. Semakin berkah setiap karunia yang didapat. Semakin bijak setiap sikap yang dipilih. Semakin santun setiap kata yang terucap. Semakin bertambah keteladanan yang diberikan. Hingga menjadi bagian dari bekal untuk menghadap-NYA kelak.
Hakikatnya, semakin tua umur kita bermakna semakin dekat kita dengan kematian. Semakin sedikit kesempatan kita untuk mencari bekal akhirat.
Selamat Milad yang ke-42.
Semoga aku tetap bahagia menua bersamamu.
(Sungai Raya, 25 Februari 2016)
Siapakah Engkau
Melangkah dengan tengadah. Tatapan angkuh. Merasa paling berguna dan diperlukan. Dada membusung menunjukkan kehebatan diri.
Seakan yang ada di sekitar akan sirna tanpamu. Siapakah engkau? Yang kemana-mana hanya membawa tumpukan najis sekiranya ditampakkan. Pongah dengan berpoles topeng adalah sebuah kedunguan yang tak terampunkan. Kecuali engkau mampu melenggang di bumi milikmu sendiri.
Melangkahlah dengan tegak tanpa harus merendahkan. Bergeraklah dengan cepat tanpa harus menjatuhkan. Menghormati itu indah dan mempermudah langkah. Simpati itu menghargai bukan mengharap pamrih. Kerendahan hati selamanya akan menjadi sebuah jalan untuk mencapai penghargaan sejati.
(Sungai Raya, 23 Maret 2016)
Senin, 08 Februari 2016
Benarkah SMS Dukungan Anda Mempengaruhi Keputusan Juri?
Pernahkah Anda berfikir kemana masuknya keuntungan SMS premium yang Anda berikan untuk seorang kontestan lomba? Terlepas dari benar atau tidak, sms yang Anda kirimkan akan mempengaruhi keputusan juri, saya ingin mengajak Anda untuk berfikir rasional. Mencoba melihat dari luar urusan dukung-mendukung wakil daerah masing-masing.
Pertama, beranikah pelaksana lomba atau juri menetapkan seorang juara hanya dari sms terbanyak tanpa memperhatikan kualitas kontestan? Saya kira mereka tidak akan berani mengambil resiko seperti itu. Bisa jadi pemirsa akan memindah channel ke TV lain dan ini tentu tidak diinginkan oleh penyelenggara.
Kedua, apakah Anda yakin bahwa jumlah dukungan sms yang ditampilkan di setiap pelaksanaan acara murni dan sesuai fakta? Bisa jadi posisi tersebut disesuaikan dengan penilaian juri. Sekali lagi bisa jadi, sebab semua serba mungkin.
Ketiga, ini yang paling penting menurut saya. Urusan duit. Saya berandai-andai, jika saja sms dukungan yang masuk setiap kali acara adalah 100.000 sms di kali Rp. 2.200,- maka duit yang terhimpun malam itu Rp. 220.000.000,-
Taruhlah uang tersebut dipotong biaya sms standar masuk ke operator penyedia layanan sebesar Rp 200,-/sms, maka pelaksana masih bisa meraup keuntungan Rp 200.000.000,-
Ah, tapi itu hanya hitung-hitungan saya yang bisa saja tidak sesuai atau saya terlalu membesar-besarkan. Tapi bisa juga kalkulasi saya tersebut masih jauh dari keuntungan yang sebenarnya diperoleh. Sekali lagi bisa jadi.. :-)
Jadi masih yakin jagoan Anda akan jadi juara hanya karena sms Anda. Kalau saya mungkin lebih memilih memberikannya langsung kepada yang lebih memerlukan. Tapi ini adalah pilihan, dan saya tidak boleh memaksakan pilihan saya kepada Anda.
Minggu, 31 Januari 2016
Pesona Bukit Kudai, Bukit Kucing, dan Air Terjun Rindu Menangis
Tebing Batu di Batu Laki Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan |
Keinginan untuk mengunjungi tempat ini termotivasi oleh foto salah satu teman yang ada di media sosial.
Di perjalanan kami terpaksa bertanya arah karena belum pernah ke sana. Dari keterangan seorang ibu, kami harus melewati Bendungan Amandit, jembatan gantung belok kanan, maka sampailah kami di Batu Laki. Ibu tersebut juga menambahkan kalau mau ke obyek wisata yang sedang rame dikunjungi, maka kami dapat melanjutkan perjalanan sekitar 1,5 jam.
Karena terdorong rasa penasaran, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Bukit Kudai.
Kondisi jalan menuju Desa Pipi'i lumayan bagus. Meski tidak disarankan menggunakan mobil karena ada beberapa jembatan yang kondisinya mengkhawatirkan, seperti miring, rusak/lantainya patah atau tidak memiliki pagar.
Beberapa kali saya merasa ragu dan ingin kembali melihat medan yang cukup berat untuk ukuran kendaraan Yamaha Vega tahun 1999. Tapi rasa penasaran mengalahkan keraguan saya. Akhirnya sampai juga kami di area parkir pengunjung yang ada di dalam kebun karet.
Area Parkir |
Jalan Setapak |
Setelah berunding, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sampai tetes peluh yang penghabisan. Hehe..
Melewati Anak Sungai |
Trail |
Rasa capek jalan kaki selama setengah jam lebih akhirnya terbayar dengan pemandangan yang dapat kami nikmati. Hamparan perbukitan laksana permadani menyambut kedatangan kami. Ada tiga pilihan rute yang dapat kami tuju, Bukit Kudai, Bukit Kucing, dan air terjun Rindu Menangis. Pada kunjungan kali ini, kami memilih untuk mendaki Bukit Kudai.
Belum sampai puncak |
Menikmati dan menjaga |
Menghijau |
Mengabadikan |
Berduyun-duyun |
1. Persiapkan kondisi kendaraan kamu sebaik mungkin karena medan yang dilewati cukup berat.
2. Gunakan alas kaki atau sepatu yang ringan atau yang enak dibawa jalan kaki
3. Gunakan baju lengan panjang, karena di sepanjang perjalanan kamu akan ditemani nyamuk.
4. Siapkan kamera untuk mengabadikan momen terbaikmu.
5. Yang paling penting, tetap pelihara dan jaga kelestarian dan keindahan alam yang kamu kunjungi.
Selasa, 26 Januari 2016
Hanya untuk Orang-orang Setia : Internet Super Murah dari Telkomsel
Maksud saya, telkomsel ingin membalas kesetiaan Anda yang minimal 3 tahun nggak ke lain hati. (Kalo saya udah lebih 10 tahun adem dengan telkomsel, walau kadang selingkuh dikit-dikit)