Sumber foto: www.anatoemon.com |
Ketika mau memesan makanan ternyata penjaga warung malah mempersilahkan kami untuk mengambil sendiri makanan yang tersedia. Mulai dari nasi, lauk, sampai pada sayuran. Hanya minumnya saja yang disajikan oleh penjaga warung. Sempat kaget juga sebab ini adalah pengalaman pertama saya menemukan warung yang konsumennya diizinkan mengambil sendiri makanan yang diinginkan.
Saya sempat berpikir cara berjualan seperti ini tidak adil bagi saya yang selera makannya tidak terlalu baik sebab saya harus membayar sama dengan konsumen yang makannya banyak. Tapi setelah dipikir lebih jauh, ternyata ini adalah salah satu strategi pemasaran yang cukup kreatif. Bagi yang selera makannya tinggi ini sangat menguntungkan karena dengan biaya yang sama sudah bisa makan sekenyangnya. Sedang bagi yang selera makannya rendah, sekilas tampak merugikan karena harus membayar sama dengan yang makannya lebih banyak. Tapi hal positif lain dari cara seperti ini adalah konsumen dapat mengambil makanan sesuai dengan keinginan dan keperluan perutnya sehingga perbuatan mubazir dapat dihindari.
Bagi pemilik warung sendiri cara ini tidak akan membuat pemillik warung menderita kerugian. Karena mungkin harga yang dipatok adalah harga untuk yang porsi banyak.
Untuk yang kedua kali saya kembali kaget ketika membayar biaya makan. Sebab biaya makan untuk tiga orang dengan menu berbeda hanya Rp. 25.000,-. Kalau di daerah saya dengan uang 25 ribu mungkin hanya cukup untuk makan satu atau dua orang. Tapi sesuai dengan pepatah 'Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya' Ini adalah pengalaman menarik hari pertama saya berada di Kota Gudeg ini.
Yogyakarta, 29 Nopember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar