Pernahkah kita berpikir akan suatu masa ketika kita tak lagi dianggap?
Hasil buah karya yang telah kita tancap.
Tak banyak yang bisa kita harap
Jika generasi kita sudah tak lagi beradab
Jika kejujuran mulai mengendap dan nurani yang kian gelap. Laksana elang yang kehilangan sayap. Menukik tanpa kendali yang mantap.
Bersiaplah kita kan meratap. Merayap dalam senyap. Hingga iramanya membuat kita ikut terlelap.
Sampai suatu saat kepada-Nya kita kan berhadap. Tapi apa yang akan kita jawab. Disaat mulut kita dibekap oleh penyesalan yang penuh kalap.
Kinilah waktu kita untuk berdiri dengan tegap. Menanam benih cinta dan lembutnya sikap. Agar generasi kita tak terjerembab dalam dosa yang mendekap.
Kandangan, 31 Desember 2013
Selasa, 31 Desember 2013
Jumat, 27 Desember 2013
Menggambar Bangun Ruang Menggunakan Paint
Kita masih bermain-main dengan aplikasi menggambar bawaan Microsoft yaitu 'Paint'. Kalau postingan terdahulu kita sudah membahas cara menggambar bangun datar dengan paint, kali ini saya kembali berbagi bagaimana cara menggambar bangun ruang menggunakan paint.
Kalau kita ingin membuat soal matematika tentang bangun ruang dengan menggunakan microsoft word, biasanya bangun ruang yang ditampilkan bukan bangun ruang yang transparan. Kita tidak dapat menampilkan semua rusuknya agar terlihat semua seperti gambar berikut.
Kecuali kita menggabungkan beberapa buah gambar, mulai dari gambar balok, garis putus-putus dan teks box. Kelemahan dari cara ini adalah pada saat kita akan memperbesar atau mengecilkan gambar maka terkadang ukurannya menjadi tidak pas dan gambar yang kita buat masih bisa diedit oleh orang lain.
Oke langsung saja kita mulai langkah-langkahnya.
1. Buka aplikasi paint
Caranya sudah saya sampaikan pada posting tentang cara menggambar bangun datar dengan paint.
Maka akan muncul tampilan seperti ini.
2. Karena pada menu 'shapes' di Paint tidak tersedia bangun ruang, maka harus kita copy dari Word.
Buka word > klik menu 'insert' > shapes > klik gambar balok. Kemudian buat gambar balok di halaman dokumen dengan cara drag sesuai ukuran yag diinginkan.
3. Setelah terbentuk gambar balok, klik kanan pada gambar > klik copy.
5. Klik menu 'shapes' > klik 'line' seperti pada gambar. Kemudian drag untuk membuat garis
Atau bisa juga membuat garis di bagian lain. Untuk membuat garis putus-putus dapat menggunakan menu 'eraser' seperti pada gambar.
Kemudian baru kita geser ke tempat yang diinginkan dengan memilih menu select. Sebelumnya centang dulu menu 'Transparent selection' agar gambar yang dipindah tidak menutupi area gambar lain. Drag area garis yang akan dipindah. Lalu geser ke tempat yang diinginkan.
6. Untuk memberi label panjang tiap rusuk, klik menu 'teks' seperti pada gambar. Tuliskan teks yang diinginkan di tempat yang ditentukan. Perhatikan gambar.
7. Gambar sudah dapat kita potong dengan mengklik menu selection> drag area gambar> klik 'crop'.
8. Selesai. File gambar sudah dapat kita simpan untuk dipergunakan suatu waktu nanti.
Kalau kita ingin membuat soal matematika tentang bangun ruang dengan menggunakan microsoft word, biasanya bangun ruang yang ditampilkan bukan bangun ruang yang transparan. Kita tidak dapat menampilkan semua rusuknya agar terlihat semua seperti gambar berikut.
Kecuali kita menggabungkan beberapa buah gambar, mulai dari gambar balok, garis putus-putus dan teks box. Kelemahan dari cara ini adalah pada saat kita akan memperbesar atau mengecilkan gambar maka terkadang ukurannya menjadi tidak pas dan gambar yang kita buat masih bisa diedit oleh orang lain.
Oke langsung saja kita mulai langkah-langkahnya.
1. Buka aplikasi paint
Caranya sudah saya sampaikan pada posting tentang cara menggambar bangun datar dengan paint.
Maka akan muncul tampilan seperti ini.
2. Karena pada menu 'shapes' di Paint tidak tersedia bangun ruang, maka harus kita copy dari Word.
Buka word > klik menu 'insert' > shapes > klik gambar balok. Kemudian buat gambar balok di halaman dokumen dengan cara drag sesuai ukuran yag diinginkan.
3. Setelah terbentuk gambar balok, klik kanan pada gambar > klik copy.
4. Pindah ke halaman 'paint'
Klik menu 'Home' > klik 'Select'. Kemudian klik kanan di halaman paint > paste.
Akan muncul gambar berikut.5. Klik menu 'shapes' > klik 'line' seperti pada gambar. Kemudian drag untuk membuat garis
Kemudian baru kita geser ke tempat yang diinginkan dengan memilih menu select. Sebelumnya centang dulu menu 'Transparent selection' agar gambar yang dipindah tidak menutupi area gambar lain. Drag area garis yang akan dipindah. Lalu geser ke tempat yang diinginkan.
7. Gambar sudah dapat kita potong dengan mengklik menu selection> drag area gambar> klik 'crop'.
8. Selesai. File gambar sudah dapat kita simpan untuk dipergunakan suatu waktu nanti.
Kamis, 26 Desember 2013
Puisi Perpisahan Kelas VI
Terima Kasih
Kawan…
Ingatkah
ketika kita pertama kali kita datang di sini
Di
tempat para pecinta ilmu dan kemuliaan
Kita
datang tanpa apa-apa
Dengan kepolosan dan keluguan kita
Tak
kenal huruf dan angka
Masih
sedikit ilmu dan etika
Sedikit
demi sedikit kita di ajar dan di didik
Hingga
kita mengenal ilmu dan pengetahuan
Mengenal
budi dan kebaikan
Memahami
cinta dan kasih-sayang
Mengerti
sahabat dan persaudaraan
Menjunjung
disiplin dan kegigihan
Kawan…
Ingatkah
ketika kita
Pernah
menentang guru-guru kita?
Mengolok-olok
mereka?
Tetapi
mereka tetap tabah dan tegar?
Bercerita
tentang indahnya kehidupan
Bercerita
tentang damainya persaudaraan
Guru-guru
kami…
Kalau
hari ini harus kami tumpahkan air mata
Air
mata ini bukanlah air mata kebencian
Kami
ingin air mata ini menjadi penghapus kesalahan kami
Menjadi
penyejuk hati kami…
Guru-guru
kami…
Kalau
hari ini kami bersedih
Kesedihan
ini bukan karena sakit hati
Kesedihan
ini laksana kesedihan seorang anak
Yang
berpisah dengan ayah dan bundanya
Guru-guru
kami…
Lepaskan
kami dengan restu dan doa kalian
Doakan
kami, karena jalan kami selanjutnya tidaklah mudah
Restui
kami, agar jadi manusia berguna
Untuk
orang tua kami..
Karena
kalianlah kami di sini
Kau
rela menahan panas, hujan, bahkan lapar
Hanya
demi kami, demi pendidikan anak-anak kalian
Kalian
korbankan setiap tetes keringat dan air mata
Agar
kami jadi manusia mulia
Terima
kasih guru-guru kami
Terima
kasih ayah bunda kami
Karena
kalian kami menjadi lebih berarti…
Puisi yang dibacakan oleh Sri Mulyani
(Siswa Kelas VI SDN Pulau Tambak Tahun 2010)
Selasa, 24 Desember 2013
Penantian
foto: penanies.blogspot.com |
Banjarmasin, 1 Nopember 1996
Telah kuterima suratmu. Perlahan bayang-bayang masa lalu kembali hadir
dalam ingatanku.Saat engkau nyatakan cinta untukku. Tahukah engkau, saat itu hatiku bagai disiram embun pagi. Ada kesejukan
menjalari seluruh tubuhku. Hingga kelu lidahku untuk berucap dan bertutur.
Waktu itu aku hanyut dengan perasaanku sendiri, hingga tak ada kata yang
terucap sebagai kata pastiku untuk menerima cintamu.
Kalau saat itu aku tak menjawab cintamu,
bukan berarti aku tidak suka padamu. Bukan berarti akau tak ingin kau titipkan hatimu padaku. Ingin aku bernaung pada teduh matamu
yang didalamnya kutemukan pancaran kesetiaan.
Tapi, ingin kudengar darimu sekali lagi ucapan itu, agar benih cinta yang akan kau semaikan di relung hatiku tertanam kukuh, hingga menghasilkan bunga yang
harum semerbak di taman kasihku.
Namun yang kuharapkan tak pernah kunjung tiba. Kau seakan menjauh dari
hadapanku. Kehangatan yang kuharapkan darimu tiada kutemui. Yang kujumpai hanya
sikap dinginmu. Kau bagai ingin menghindar dariku apabila ada persuaan. Hingga akhirnya
kita dipisahkan oleh rentang jarak, tapi kepastian cinta
darimu tak pernah kuperoleh.
Jarak yang memisahkan tiadalah akan memupus rasa cintaku padamu. Bahkan
yang demikian memupuk perasaan rinduku padamu. Kubiarkan hatiku menabur harapan untukmu. Agar nanti bila suatu
saat kau hadir untukku, akan kuhulurkan tali kasihku untukmu. Akan kusimpul
erat hingga tak akan lepas dilebur gelombang.
Hari ke hari, mingu ke minggu, bulan berlalu menjadi tahun. Kau biarkan
aku menunggu dalam ketidakpastian. “ Pungguk merindukan bulan”, demikianlah
kiranya pepatah yang pantas untukku. Aku berharap dan terus berharap, mananti
kau akan singgah dan berlabuh di dermaga hatiku.
Ada
seberkas sesal melejit-lejit di hatiku. Kenapa
dulu aku tak memberi kepastian kepadamu. Bahwa aku juga mencintaimu, bahwa cintamu tak bertepuk sebelah tangan. Inikah yang
dinamakan harga diri ? Apakah aku terhina jika aku menyambut cintamu saat itu ?
Ah…
Sampai saat kudengar kabar bahwa engkau telah titipkan hatimu pada yang lain. Dapat engkau bayangkan betapa
luluh lantak hatiku. Kakiku terasa tak berpijak
di bumi. Runtuh sudah istana harapan yang kubangun selama ini dengan segenap
kesetiaanku. Kemana lagi kuserahkan hatiku yang
telah remuk berkeping. Cinta suciku yang kurawat
rapi dalam bilik hatiku dan hanya kubuka
untukmu, dan tak kuizinkan yang lain menyentuhnya, ternyata hanya berbuah
kesia-siaan.
Satu tahun bukanlah waktu yang singkat untuk memendam kerinduan cinta dalam suatu penantian yang
tak pasti. Tapi aku yakin bahwa engkau juga mencintaiku. Seperti yang kau
katakan pada saat itu.
Berangsur-angsur
kucoba untuk menghapus bayangmu dalam hari-hariku. Mungkin aku dapat
mengaburkan wajahmu dari hatiku disaat aku larut dalam keseharianku. Tapi tak dapat kupungkiri, kala kesendirian datang, dirimu akan begitu jelas dalam lukisan hatiku.
Karena tak ada lukisan yang paling indah dari lukisan yang ada dalam hati kita terhadap orang yang dikasihinya. Jelasnya
tuturmu lebih jelas dari suara detak jam di tengah malam sunyi.
Suatu saat seseorang datang untuk melabuhkan hatinya
padaku. Dengan hati yang masih berdarah kucoba
mengumpulkan puing-puing harapan yang telah berserakan, walaupun aku tak yakin akan mampu mencintainya sepenuh hati sebagaimana cintaku padamu. Tapi aku tak ingin
menambah lagi satu hati yang terluka. Cukup aku
saja yang merasakan sakitnya luka cinta, dan juga tak ada alasan yang kuat
bagiku untuk menampik uluran tangannya.
Lalu mengapa sekarang harus begini keadaannya ? Setelah aku mulai
mengayuh bahtera dan aku tak mungkin lagi untuk berpaling ? Engkau datang
dengan segenap harapan yang engkau simpan untukku selama ini. Kiranya tak
mungkin lagi aku merapat di tepian pantai hatimu,
walaupun hatiku sepenuhnya
hanya untukmu. Hanya untukmu!
Kenapa engkau datang setelah sekian lama aku terombang-ambing dalam
lautan ketidakpastian. Hatiku menggapai-gapai
memohon huluran tali kasihmu. Tapi kau biarkan aku karam bersama
harapan-harapanku.
Sekarang engkau timpai pula aku dengan perasaan sesal yang bertubi-tubi.
Kukutuki diriku yang terlalu cepat mempercayai kabar yang ternyata tidak
terbukti kebenarannya, yang akhirnya meruntuhkan harapanku dan harapanmu. Dan
melenyapkan semua mimpi-mimpi kita.
Maafkan aku… Dua kali kukecewakan hatimu.
Telah aku tambah luka yang ada di dadamu. Kuharap cintamu tak akan pupus
padaku, seperti cintaku padamu. Bukankah cinta suci tak mempedulikan persuaan
jasad ? Dan tidak selamanya cinta harus saling memiliki.
Terakhir,
simpanlah namaku di hatimu, sebagaimana kusimpan namamu di hatiku. Sebagai tanda bahwa hatiku hanya untukmu.
Wassalam
Senin, 23 Desember 2013
PERIH
foto: putianggraini.wordpress.com |
Aku tersungkur memeluk erat luka yang terus mengucurkan air mata. Entah hingga kapan perih ini kan terhenti. Apakah hingga setia ini pupus dimakan nestapa?
Mencoba bertahan dalam keyakinan yang mulai goyah. Tatapmu tak lagi mampu yakinkan hatiku. Karena tajamnya begitu dalam membuat gores luka.
Hidup di atas keping rasa yang berserakan. Mencengkram simpul demi simpul asa yang mulai koyak. Tertatih dalam tatapan nanar pada harapan yang kian pudar warnanya.
Tubuhku bergetar dalam diam. Hingga nafas satu demi satu melepas setiap aroma kehidupan.
(Amuntai, 23 Desember 2013)
Selasa, 10 Desember 2013
Rinduku adalah Rinduku Padamu
Rinduku adalah senja dengan semburat jingga di ufuk barat
Rinduku adalah deru ombak di tebing cadas
Rinduku adalah desau angin di dedaunan
Rinduku adalah rinai hujan di padang gersang
Rinduku adalah desah lelah sang pujangga kehabisan kata
Rinduku adalah ....
Rinduku padamu
Yogyakarta, 4 Desember 2013
Rinduku adalah deru ombak di tebing cadas
Rinduku adalah desau angin di dedaunan
Rinduku adalah rinai hujan di padang gersang
Rinduku adalah desah lelah sang pujangga kehabisan kata
Rinduku adalah ....
Rinduku padamu
Yogyakarta, 4 Desember 2013
Saya Butuh Cermin!!
Simulasi mengajar yang dilakukan salah seorang peserta diklat |
Setelah melakukan simulasi pembelajaran yang dilakukan kurang lebih tiga puluh menit, dilakukan refleksi terhadap kegiatan tersebut. Disinilah kelihatan lubang-lubang yang harus saya benahi dalam pembelajaran.
Secara umum, semua komponen sudah dilengkapi oleh tim dalam kerja kelompok mulai dari RPP, media/alat peraga, dan instrumen penilaian yang ingin dilakukan. Ternyata itu saja tidak cukup. Selain RPP yang dibuat harus memperhatikan berbagai aspek, dituntut pula kepiawaian guru dalam penguasaan RPP, materi, komunikasi dan interaksi yang baik sehingga pembelajaran yang berlangsung sarat makna.
Dari hasil pengamatan rekan-rekan, ternyata kelemahan saya yang paling menonjol adalah terlalu mendominasi pembelajaran. Aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan oleh siswa, sebagian masih diambil oleh guru.
Pelajaran berharga yang saya dapatkan hari ini adalah "Kita tidak mungkin menilai indahnya sebuah lukisan kalau kita sendiri berada di dalam kanvas"
Selasa, 03 Desember 2013
Diklat Guru Pemandu Matematika SD Tahap Lanjutan di P4TK Matematika Yogyakarta
Pembukaan Diklat |
Jeda 2 tahun setelah mengikuti Diklat Guru Pemandu Matematika SD Tingkat Dasar yang dilaksanakan oleh P4TK Matematika Yogyakarta di LPMP Banjarmasin, bersyukur di penghujung tahun 2013 ini saya kembali dipanggil untuk mengikuti diklat serupa untuk tahap 2 atau tahap lanjutan. Diklat yang dilaksanakan dari tanggal 29 Nopember s.d 11 Desember ini diikuti oleh 35 peserta dari 10 provinsi di Indonesia merupakan diklat lanjutan dari pelaksanaan diklat tahap 1 yang telah dilaksanakan beberapa tahun sebelumnya. Tidak semua peserta tahap 1 dipanggil untuk mengikuti diklat tahap lanjutan ini. Panitia memiliki kriteria-kriteria yang menjadi acuan untuk melakukan pemanggilan peserta diklat.
Foto Bareng Peserta dan Narasumber |
Sebagian besar materi yang diberikan pada diklat kali ini lebih diarahkan pada penerapan kurikulum 2013.Ini dilakukan untuk menyongsong kebijakan pemerintah yang menginginkan kurikulum 2013 diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Struktur materi yang diberikan bervariasi namun masih dalam ruang lingkup keilmuan matematika yang dihubungkan dengan pembelajaran menurut kurikulum 2013. Berikut adalah narasumber materi pada kegiatan ini:
- Dr. Supinah
- Drs. Marsudi R. M. Sc. Ed
- Drs. Agus Suharjana, M.Pd
- Dra. Pujiati, M.Ed
- Sri Wulandari D.,S.Si.,M.Pd
Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)